Jika biasanya ganti kartu harus datang ke Grapari langsung, kini selama pandemi Covid-19 Telkomsel memberikan layanan ganti kartu secara online. Awal layanan ini diluncurkan hanya menjangkau wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat, namun akhirnya diluncurkan secara nasional. Kebetulan saya memiliki nomor yang istri yang hilang entah dimana lupa naruh.
Langsung saja saya tanyakan melalui media Twitter apa saja syarat untuk ganti kartu secara online. Karena jika melalui media lain saya selalu gagal terhubung ke customer service karena selalu dihubungkan dengan bot (menyebalkan memang teknologi yang satu ini). Hanya twitter saja yang tidak tersambung ke bot meskipun balasnya juga agak lama.
Untuk syaratnya sendiri harus menyiapkan foto diri dengan memegang e-KTP yang terlihat jelas, foto e-KTP itu sendiri, dan foto Kartu Keluarga. Syarat yang paling penting tidak terhubung dengan perbankan dan terjangkau oleh layanan ojek online semacam Grab atau Gojek.
Saya menduga mengapa tidak boleh terhubung dengan perbankan takutnya disalahgunakan seperti kasus wartawan senior Bapak Ilham Bintang sehingga jika terhubung dengan perbankan (hubungan dengan internet banking, sms banking, dsb) tetap harus ke Grapari terdekat.
Berikut tangkapan layar syarat lengkapnya:
Pelayanan ini sebenarnya cukup baik karena difollow up langsung melalui pusat yang kemudian berkoordinasi dengan Grapari dekat tempat tinggal kita untuk mengirimkan kartu yang hilang atau rusak tersebut.
Beberapa kali juga pusat menanyakan progress apakah kartu sudah dikirim atau belum, sayang Grapari di tempat saya tinggal tetap menyuruh untuk mengambil ke kantor mereka jadi layanan ini terasa “hambar”.
Mengapa saya mencoba layanan online ini? Karena saya memiliki nomor Telkomsel yang jarang digunakan untuk keperluan menelpon atau SMS hanya untuk data. Padahal untuk nomor hilang, Grapari di dekat tempat saya tinggal mensyaratkan 10 nomor yang biasa dihubungi.
Betul memang untuk verifikasi, namun jika hal tersebut adalah nomor utama sih aman saja. Bayangkan jika nomor itu hanya untuk keperluan berinternet ria seperti saya tidak akan lolos meskipun nomor atas nama saya sendiri. Hal berbeda jika saya kehilangan nomor Halo, saya tidak ditanyai hal tersebut. Saya maklum karena Grapari di daerah memang dipegang pihak ketiga, jadi SOPnya ya saklek harus menyebutkan nomor yang dihubungi.
Bahkan beberapa wilayah jika kita kehilangan nomor akan diarahkan juga untuk membayar, uang tersebut untuk membeli paket data. Jadi ganti kartunya gratis tapi kita harus membeli paket data (sekali lagi beda wilayah, beda Grapari, beda juga SOPnya). Btw, untuk ganti kartu secara online ini saya tidak dikenakan biaya apapun.
Mungkin kedepan layanan ini bisa dikembangkan tidak hanya di masa pandemi Covid 19, namun semenjak kasus pembobolan rekening Bapak Ilham Bintang saya rasa penggantian kartu semudah membalikkan tangan. Kecuali untuk verifikasi rekening sudah tidak memerlukan nomor HP yang entah kapan.
Memiliki kartu kredit adalah bukan hal yang istimewa lagi di tahun 2024 ini. Menjamurnya pinjaman…
Setelah lama berkutat dengan internet dari Indihome by Telkomsel akhirnya Wonosobo kedatangan beberapa ISP (Internet…
BNI merupakan salah satu bank BUMN yang mengeluakan berbagai macam produk kartu kredit. Saya sendiri…
Bank digital kini kian menjamur, banyak alasan kenapa bank digital ini akhirnya booming. Mulai dari…
Jenius merupakan produk bank BTPN (Bank Tabungan Pensiunan Nasional) dimana bank ini menjadi pelopor bank…
Saat ini banyak bank yang berkolaborasi dengan ecommerce, salah satunya saat ini BRI dengan Tokopedia.…