Memiliki beberapa tabungan di bank memang akan cukup ribet. Bukan masalah ribet dengan potongan administrasinya saja, namun akan ribet ditelpon beberapa telemarketing Asuransi, Kartu Kredit, hingga Sales.
Data di bank bukan lagi data yang privat lagi, entah darimana data tersebut bisa bocor ke telemarketing hingga tidak mungkin mereka mengetahui beberapa data sensitif kita. Ibarat sudah bayar biaya administrasi bulanan tiap bulan, tapi data kita disebar ke beberapa perusahaan telemarketing rekanan mereka.
Saya contohkan, ketika anda tidak angkat telepon dari telemarketing bisa saja mereka menelpon ke kantor, ke rumah, atau ke saudara tidak serumah kita.
Ada juga kasus ketika anda sudah menolak produk asuransinya, anda kembali ditelpon telemarketing lain dengan bank yang sama dan sales berbeda. Jadi permintaan kita untuk tidak menghubungi lagi (karena sudah menolak produknya) tidak dihiraukan.
Telepon yang kadang tidak tahu waktu membuat sebagian nasabah malah merasa jengkel. Mungkin hal ini bisa dipelajari oleh perusahaan telemarketing agar tidak terus “memaksa” nasabah untuk mendengarkan ocehannya. Sedangkan telemarketing saya maklumi hanya menjalankan SOP dari perusahaan tempat mereka bekerja.
Kenapa data sensitif kita bisa tersebar? Kesalahan nasabah yang tidak membaca terms & condition masing-masing bank membuat nasabah terjebak sendiri. Jangankan bank, membaca terms & condition yang tercantum di aplikasi yang kita install saja kadang tidak kita perhatikan.
Bagaimana jika sudah terlanjur “terjebak”?
- Tidak usah angkat telepon
Ini yang sering saya lakukan, beberapa nomor telemarketing sudah dishare oleh beberapa orang melalui website seperti id.tellows.net. Jadi anda tidak perlu angkat telepon jika sudah tahu bahwa yang menelpon adalah telemarketing produk. Namun ada beberapa masalah, beberapa telemarketing ada yang “membombardir” anda dengan menelpon berkali-kali.
Anda juga bisa memasang aplikasi seperti true caller untuk mengetahui identitas nomor telemarketing yang menghubungi anda.
- Katakan sedang sibuk atau sedang menyetir
Anda bisa mengatakan bahwa anda sedang sibuk atau sedang menyetir jika tidak sengaja menerima telepon telemarketing. Masalah baru hadir, anda akan “dirayu” kapan anda ada waktu untuk ditelpon oleh mereka kembali.
- Tegas katakan tidak
Cara ini menurut saya paling jitu, jika dua cara diatas tidak berhasil anda harus tegas menolak, katakan anda tidak berminat dengan produk yang mereka tawarkan. Tentunya hal ini akan mengurangi waktu anda dan si telemarketing terbuang percuma. Namun ada beberapa telemarketing yang tetap harus “memasarkan” produknya karena percakapan kita memang direkam. Jadi jika anda memiliki waktu, ada baiknya mendengarkan mereka memasarkan produknya baru kemudian anda menolaknya. Namun jika anda tidak memiliki waktu, ada baiknya anda meminta maaf untuk memutus percakapan telepon.
- Pasang aplikasi blok telepon
Ada beberapa perusahaan yang tetap menelpon anda meskipun anda telah dengan tegas menolaknya. Pasang aplikasi blokir telepon jika hal tersebut terjadi. Masalahnya, anda harus rajin memasukkan nomor mereka ke dalam list, karena biasanya nomor telemarketing akan berubah-ubah karena mereka menggunakan jasa telepon murah untuk kantor.
Jadi setiap penolakan kepada telemarketing ini cukup sulit, karena ada saja celah perusahaan telemarketing untuk memaksa nasabah menggunakan produk yang mereka miliki meskipun saya rasa produknya tidak begitu berguna untuk beberapa nasabah.
Saya rasa perlu teguran dari OJK kepada perusahaan telemarketing ini. Saya tidak bisa menyalahkan si telemarketing karena mereka juga terbentur dengan SOP dan target perusahaan.