by Mungkin kita sering menyaksikan acara reportase di salah satu TV Swasta yang menampilkan makanan-makanan yang tidak baik bagi tubuh. Sejatinya, makan selain mengenyangkan juga sebagai sumber nutrisi dan vitamin bagi tubuh.
Namun banyak pedagang nakal (tidak semua pedagang) malah menambahkan zat-zat berbahaya seperti borak untuk bahan pengawet makanannya. Boro-boro anda akan mendapatkan nutrisi atau vitamin. Malah kesehatan anda akan terancam.
Jika sudah begini tentunya akan merugikan pendapatan pedagang makanan yang jujur. Belum lama ini juga ada video yang menampilkan kawasan Kanal Banjir Barat, Tanah Abang, Jakarta Barat.
Pada video tersebut menampilkan orang memancing ikan sapu-sapu. Cukup mengagetkan ternyata ikan sapu-sapu tersebut digunakan sebagai bahan membuat siomay, batagor, empek-empek hingga bakso.
Selain tidak layak konsumsi karena airnya yan tercemar, ikan sapu-sapu ini termasuk ikan pemakan sampah sehingga dagingnya termasuk tidak layak konsumsi.
Ikan memang sumber protein yang sangat baik bagi tubuh, namun hal tersebut berlaku bagi ikan yang tumbuh dan berkembang biak di lingkungan yang bersih dan higienis.
Kehidupan manusia modern yang serba instan ini malah menjadikan manusia tidak begitu perduli lagi dengan kesehatan makanan dan lingkungan.
Apalagi harga murah tapi rasa nikmat menjadikan kita sering mengabaikan bagaimana makanan tersebut diproses, apakah higienis dan menggunakan bahan terpilih atau tidak.
Harga murah pula yang sering membuat kita mengabaikan kesehatan kita sendiri, apalagi sekarang harga makanan hampir setiap hari merangkak naik.
Hukuman yang kurang tegas dari Pemerintah juga turut andil menjadi pedagang nakal menjadi semakin berani mencampur jajanan olahannya dengan bahan-bahan kimia berbahaya.
Jadi, masih berani jajan sembarangan?
