Ketika mendengar kota Wonosobo, banyak orang yang saya temui mengidentikkan kota ini dengan Dieng, padahal jika ditelusuri lebih jauh Dieng terbagi dua secara geografis antara Kabupaten Wonosobo dengan Kabupaten Banjarnegara.
Banyak juga yang mengindentikkan kota berjuluk kota Asri (Aman Sehat Rapi Indah) ini dengan Sikunir, Perkebunan Teh Tambi, Telaga Warna, Pemandian Air Panas Kalianget, Taman Kartini, hingga makanan khas tempe kemul, mie ongklok, hingga carica.
Jika memiliki waktu lebih berjalanlah ke Perpustakaan Daerah Wonosobo, disini anda akan menemukan berbagai macam pustaka bahan referensi hingga bacaan. Selain itu, anda akan disuguhi mini museum yang menampilkan beberapa sejarah Wonosobo.
Saya rasa waktu anda akan kurang jika berlibur ke kota Wonosobo ini, kalaupun waktu anda mencukupi tentu anda akan merasa rindu atau kangen ingin berkunjung lagi. Masyarakat Wonosobo yang dikenal sangat menghargai perbedaan membuat kita betah menghabiskan liburan kemari.
Hampir separuh hidup dan pendidikan saya dihabiskan di kota Indah ini. Banyak hal menyebabkan saya bangga menjadi warga di kota ini, meskipun saya sendiri tidak lahir di kota ini namun saya merasa banyak memiliki ikatan yang sangat kuat.
Membicarakan keindahan dan keeksotisan Wonosobo tentunya tidak akan pernah cukup hanya dalam satu bait kata saja. Pemerintah disini dikenal sangat memperhatikan kemajuan infrastruktur pariwisata daerahnya. Tidak cukup hanya dengan membangun beberapa taman semacam taman Kartini, taman Selomanik, dan beberapa taman lain. Anda akan menemukan beberapa bangunan atau monumen unik seperti monumen Carica-Purwaceng.
Sebenarnya masih banyak keindahan dan keunikan kota Wonosobo, selain hal tersebut anda akan menemukan beragam kuliner unik dikota ini. Sempatkanlah anda datang ke alun-alun Wonosobo maka anda akan menemukan beragam jajanan enak disana.
Di balik hal positif yang saya ungkapkan tadi selalu muncul sisi negatifnya. Beberapa kekurangan kota Wonosobo adalah sebagai berikut:
- Infrastruktur Tidak Merata dan Kualitasnya Kurang Baik
Jika anda berkunjung ke Wonosobo anda akan menemui dimana infrastruktur jalan tidak merata. Beberapa tempat di Wonosobo banyak jalan berlubang. Kalaupun jalan yang berlubang tersebut diperbaiki biasanya akan rusak dalam hitungan beberapa bulan saja. Entah hal ini karena mutu kualitas materialnya yang kurang baik atau memang karena jalan tersebut sering dilewati truk dengan muatan berlebih.
- Masyarakat Banyak Yang Belum Merasa Menyayangi Kota Wonosobo
Jalan ke alun-alun anda akan menemui beberapa masyarakat yang belum menyayangi kotanya yang indah ini dengan membuang sampah sembarangan. Padahal jika diperhatikan anda akan menemui banyak tong sampah yang berada di lokasi tersebut. Saya juga sering mendengar dulu tong yang terbuat dari bahan besi sering hilang, atau kejadian dimana lampu penerangan di alun-alun dilempar dengan batu. Beberapa pelanggaran lalu-lintas juga akan anda sering temui disini, karena beberapa masyarakat lebih takut polisi dibandingkan menjaga keselamatan dirinya sendiri. Jadi, bagaimana mau menyanyangi kotanya jika dengan diri sendiri saja tidak perduli.
- Pedagang Kaki Lima dan Parkiran Semrawut
Jalan sedikit ke arah RITA anda akan menemui banyak pedagang kaki lima dan parkiran yang semrawut. Padahal disana berdiri monumen Adipura Kencana dalam bentuk jumbo sebagai lambang penghargaan kota terbersih, namun disana pula sumber kemacetan yang tak lain adalah pedagang kaki lima yang naik ke trotoar (pejalan kaki terpaksa “ngalah”) hingga jalan yang sebenarnya tidak layak dijadikan area parkir karena sudah sempit.
- Obyek Wisata Tidak Terjaga Dengan Baik
Kembali ke masyarakat Wonosobo yang tidak menyanyangi kotanya, kita akan menemukan obyek wisata yang tidak utuh sebagaimana mestinya. Saya rasa tidak hanya di Wonosobo saja hal ini terjadi, di beberapa kota hal ini sering terjadi. Mungkin karena tidak ada tindakan tegas dari Pemda sehingga pelaku merasa cuek saja.
- Masih Rawan Kejahatan
Meskipun tergolong dalam taraf aman, kejahatan disini masih ada. Saya juga pernah melihat beberapa pemuda disini menenggak miras di alun-alun pada malam menjelang pagi. Meskipun sering dilakukan razia yang dilakukan gabungan petugas keamanan namu saya lihat hal ini masih sering dilakukan.
- Hilangnya Beberapa Ikon Wonosobo
Wonosobo memiliki ikon seperti pendopo dan beberapa bangunan historic lain, namun seiring perkembangan pembangunan, bangunan tersebut malah dipugar secara total atau bahkan menghilang. Jadi kalo menurut hemat saya dipugar tidak masalah asal tidak menghilangkan ciri fisiknya.
Meskipun memiliki kekurangan, namun kebanyakan hal tersebut berasal dari kita sendiri. Jadi marilah kita sebagai generasi muda menjaga kota tercinta kita ini dengan baik tentunya didukung oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo.
Postingan artikel ini diikutsertakan dalam #NJFWonosobo2015
Saya mau ke Dieng blm kesampaian sampe sekarang, denger dari temen2 katanya bagus tempatnya 😐
Salam kenal mas Aryo ^_^
Salam kenal juga mas hehehe